18 research outputs found

    MENINGKATKAN KEMAMPUAN MATHEMATICALVISUAL THINKING DAN SELF-EFFICACY SISWA SMP MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk menelaahpengaruhmetodediscovery learning terhadap peningkatankemampuan mathematicalvisual thinkingbaik secara keseluruhan ataupun berdasarkan kelompok kemampuanawal matematika (KAM). Selain itu penelitian ini juga mengkaji peningkatanself-efficacysiswa terhadap soal-soalvisual thinking. Kuasi eksperimen dengan desain kelompok kontrol non-ekuivalen ini melibatkan 71 siswa kelas VIII di salah satu SMP di kotaLubuklinggau. Instrumen yang digunakan berupa pretes, postes, lembar observasi, skala self-efficacy siswaterhadapsoal-soalkemampuanvisual thinking, lembarobservasidanpedomanwawancara. Analisis statitistik yang dilakukan adalah Independent Sample t-test, Mann-Whitney Test, uji ANOVA satujalurdandua jalur, sertaujibedaduaproporsi. Hasil penelitian yang diperoleh adalah: (1) peningkatan kemampuan mathematicalvisual thinkingsiswa yang belajardengandiscovery learninglebihbaikdibandingkandengansiswa yang belajarsecarakonvensional; (2) peningkatankemampuan mathematical visual thinkingsiswa kelas eksperimen tidak berbeda jika ditinjau dari KAMsiswa; (3) terdapat interaksi antara pembelajaran dan KAM terhadap peningkatan kemampuan mathematical thinkingsiswa; (4) kualitaspencapaiankemampuanmathematical visual thinkingsiswa yang belajardengandiscovery learningmasihtergolongrendah; (4) Tidakterdapatperbedaanproporsipeningkatanself-efficacysiswa yang belajardengandiscovery learningdansiswa yang belajarsecarakonvensional. Analisis data skala self-efficacyjuga memperlihatkan bahwa sebagian besar siswa memiliki keyakinan dapat menyelesaikan soal-soal visual thinking dengan benar

    The Eighth Graders' Higher Order Thinking Skills in Solving Numeracy Problems-Based Minimum Competency Assessment

    Get PDF
    The Indonesian government makes efforts to improve students' higher-order thinking skills by implementing a Minimum Competency Assessment or Assessment Kompetensi Minimum (AKM) as a substitute for the National Examination. With the implementation of the AKM, it is necessary to find out how students can solve these questions. This research analyzed students' higher-order thinking skills in solving AKM-type math problems. The research method used is descriptive qualitative research consisting of 3 stages: the preparation stage, the implementation stage, and the data analysis stage. The research was conducted in the odd semester of the 2020/2021 academic year with the research subjects of eleven 8th grade students of SMP IT Raudhatul Ulum Sakatiga, South Sumatra, and SMPN 11 Banjarbaru, South Kalimantan. Data collection techniques used are tests, documentation, observation, and interviews. The data were analyzed qualitatively. The results showed that students with high abilities could solve several questions that required analytical power but were still weak in solving questions that required evaluation. Other students still need to improve their analytical and evaluation skills

    ANALISIS HUBUNGAN KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF DENGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMPN 14 BANDAR LAMPUNG

    Get PDF
    research is a type of quantitative research with a correlation reserch method. This study aims to determinane wheather there is a positive and significant relationship between creative thinking skills and stident’s problem solving abilities. The sample used in this study were students of class VIII.A SMPN Bandar Lampung with 32 students. The data collection technique used in this study consisted of 3 stages, namely preparation, implementation and the final stage. The Instrument used in this study is a written test. The data analysis technique is correlation analysis which consists of prerequisite test analysis and hypothesis testing. Based on the research results, it shows that tcount(3.882)> ttable(2.042) and the sig value (0.001)< (0.05) with a correlation value of 0.578. So it can be concluded that the relationship between creative thinking skills and students problem solvig abilities is positive and significant, with a fairly close relationship. The contribution of creative thinking skills to problem solving abilities is 33.4%

    STUDENTS’ MATHEMATICS EDUCATIONAL VALUES IN PROBLEM-SOLVING AT SENIOR HIGH SCHOOL

    Get PDF
    AbstrakDalam matematika, kemampuan memahami, menalar, dan menghubungkan matematika termasuk dalam nilai pendidikan matematika. Fakta menunjukkan bahwa nilai-nilai pendidikan matematika belum sepenuhnya terintegrasi dalam pembelajaran matematika, sehingga mempengaruhi kualitas proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mendekripsikan nilai-nilai pendidikan matematika siswa SMA pada pembelajaran berbasis sekolah. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas X di SMA Negeri 1 Indralaya yang berjumlah 6 orang siswa. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, tes, dan wawancara untuk mengetahui aktivitas siswa saat menyelesaikan permasalahan matematika dan untuk mengkonfirmasi solusi siswa terhadap masalah tersebut. Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa pemahaman relasional dan pengetahuan teoritis merupakan indikator yang terjadi pada semua subjek, sedangkan indikator penalaran kurang dominan. Untuk penelitian lebih lanjut, disarankan untuk menemukan korelasi antara semua nilai pendidikan matematika.Kata kunci: nilai-nilai pendidikan matematika; pemecahan masalah AbstractIn mathematics, the ability to understand, reason, and connect mathematics is included in the value of mathematics education. The fact shows that the values of mathematics education have not been fully integrated in mathematics learning, as a result, it affects the quality of the learning process. This study aimed to describe senior high school students’ mathematical educational values on problem-solving tasks. It was a qualitative-descriptive study. The subjects were six students of Grade X of SMAN 1 Indralaya. The data were collected through observation, test and interview to perceive the students’ activity while working on the mathematical problem, to determine the mathematic educational values, and to confirm the students’ solutions toward the problem. The results of the study showed that the relational understanding and theoretical knowledge were the indicators that occurred in all subjects, whereas the reasoning indicator was less dominant. For further research, it is suggested to discover the correlation among all mathematical educational values.Keywords: mathematics educational values; problem solvin

    Pengaruh Strategi Flow Proof pada Perkuliahan Struktur Aljabar terhadap Kemampuan Mahasiswa dalam Menganalisis Pembuktian

    Get PDF
    Struktur Aljabar mempelajari gabungan satu atau lebih himpunan dengan satu atau lebih operasi biner yang memenuhi kumpulan aksioma. Calon guru semester lima yang menjadi subjek dalam penelitian ini harus memiliki definisi dan aksioma untuk melakukan proses analisis pendahuluan terhadap teorema-teorema untuk dibuktikan. Kesulitan mahasiswa dalam menyusun bukti pada materi Struktur Aljabar adalah menelaah pembuktian, dan melihat hubungan antara definisi dan teorema yang ada. Solusi yang diberikan berdasarkan karakteristik masalah dalam struktur aljabar adalah dengan menggunakan strategi flow proof dalam penyusunan analisis pendahuluan. Dengan menggunakan desain Quasy Experiment type One group pretest-postest design, hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh strategi flow proof terhadap kemampuan analisis pendahuluan mahasiswa calon guru

    Analisis Kesesuaian Indikator terhadap Kompetensi Dasar pada Pelajaran Matematika oleh Guru Sekolah Menengah Palembang

    Get PDF
    This research aims to describe the competence level and competence hierarchy on indicators developed by 23 middle school teachers from South Sumatera Province, using indicator and objectives references to Revised Bloom’s Taxonomy and National Standard of Education. The result suggests that the competence levels are overlapping at the indicators and the developed indicators are limited to minimal competence of learning standards.This research aims to describe competence level and competence hierarchy on indicators developed by 23 middle schools teacher from South Sumatera Province, using indicator and objectives references to Revised Bloom’s Taxonomy and National Standard of Education. The result suggest that the competence levels are overlapping at the indicators and the developed indicators are limited to minimal competence of learning standards

    STUDENTS’ ERRORS IN SOLVING REASONING-BASED CONGRUENCE PROOF PROBLEMS

    Get PDF
    This study aims to describe the difficulties faced by students in solving reasoning problems in the form of proving the triangle congruence. This type of research is descriptive qualitative. The research subjects were 25 students of grades IX in one of the junior high schools in Palembang in the odd semester of the 2021/2022 academic year. Data were obtained from tests conducted in November 2021. The results showed that the errors encountered by students when solving the question of proof of cooperation are: not knowing the symbols in mathematics, failing to grasp the meaning of the problem, weak knowledge of mathematical concepts and principles, being careless, and not being meticulous

    Pendampingan Penyusunan Bahan Ajar Berbasis Multimedia bagi Kelompok Guru Sekolah Dasar di Desa Petunang Kabupaten Musi Rawas

    Get PDF
    Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk melatih guru SD di Desa Petunang, Kabupaten Musi Rawas untuk membuat bahan ajar berbasis multimedia dengan menggunakan aplikasi Microsoft PowerPoint dan Cabri 3D, menghasilkan bahan ajar berbasis multimedia, dan melihat respons peserta terhadap kegiatan pelatihan.Pengabdian ini penting agar guru di setiap daerah mampu untuk menghasilkan bahan ajar berbasis multimedia yang berkualitas dan mendorong perkembangan pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan abad 21. Model yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian ini adalah model pendampingan dengan metode pembagian alat dan bahan serta metode demonstrasi yang diikuti oleh 9 peserta dari SDN 1 Petunang. Hasil kegiatan menunjukan bahwa kegiatan berlangsung dengan baik serta guru-guru mampu membuat dua buah bahan ajar berbasis multimedia. Respons peserta pelatihan masuk ke dalam kategori memuaskan (3,129 dari 4) dengan rata-rata range kepuasan untukseluruh indikator sebesar 78,24%. Respons tertinggi terdapat pada item respons pelatihan sangat bermanfaat bagi guru yaitu sebesar 97,22%. Namun, respons untuk menggunakan multimedia sebagai bahan ajar cukup kecil dikarenakan keterbatasan fasilitas. Oleh sebab itu, diperlukan kerja sama berbagai pihak agar dapat memperbaiki sarana dan prasana pendukung agar dapat meningkatkan kualitas dan hasil belajar siswa

    Pelatihan Pengoperasian Canvas Instructure sebagai Learning Management System beserta Potensinya

    Get PDF
    Tujuan dari kegiatan Pengabdian pada Masyarakat (PPM) ini adalah untuk melatih guru matematika dalam pengoperasian Canvas Instructure sebagai alternatif Learning Management System (LMS) dalam pembelajaran di kelas, mengetahui respon guru peserta terhadap pelatihan, dan menjelaskan potensi yang dimiliki oleh Canvas Instructure selain dalam pengelolaan kelas. Model pelaksanaan kegiatan PPM ini adalah model pendampingan untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam mempersiapkan kegiatan belajar mengajar melalui pendekatan hybrid (synchronous dan asynchronous) yang dibagi dalam 4 tahap, yaitu sesi pelatihan, tahap pendampingan pembuatan LMS, review hasil kerja peserta dan tahap evaluasi hasil kegiatan. Dari 72 peserta pelatihan, diperoleh 23 produk berupa LMS berbasis Canvas Instructure. Berdasarkan respon peserta, dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini sangat baik. Canvas Instructure juga dinilai memiliki potensi untuk menjadi platform kegiatan lomba daring dan alat bantu analisis hasil penelitian melalui fitur Quizzes. Kendala sinyal dan ketidakbiasaan guru dalam memanfaatkan LMS ini dapat menjadi perhatian untuk dilakukan pendampingan secara berkelanjutan, terutama dalam mengeksplorasi fitur lain
    corecore